Sejarah Singkat perkembangan IRC TIRE

2 komentar
Patterned Text Generator at TextSpace.net
  • IRC singkatan dari Inoue Rubber Company.
  • Nama Inoue diambil dari nama marga orang Jepang, karena dulu IRC pernah bekerja sama dengan Yokohama(nama PT dari Jepang)
Dari tahun ke tahun IRC selalu memiliki perkembangan teknologi sesuai dengan IPTEK dan perkembangan zaman yang makin modern. (dibawah akan dipaparkan perkembangan IRC TIRE tiap tahun)
  • Dulu, IRC hanya memproduksi sebuah ban sepeda dan jumlah produksinya pun sangat kecil.
  • Karena perkembangan teknologi semakin tinggi, maka IRC pun mengembangkan produksinya. Mulai dari produksi ban sepeda menjadi produksi ban motor hingga ban mobil.
  • Pada tahun 1972, IRC baru bekerja sama dengan PT Gajah Tunggal Tbk. untuk memproduksi ban mobil.
  • Ban IRC pun mempunyai kriteria untuk memilih bahan produksi yang bagus, yakni :
- tahan benturan
- tahan panas
- tahan pakai lama
- harus dapat mendukung kendaraan bermotor


  • IRC diberikan "brandward" pada tahun 2007 dan 2008 sebagai produk berkualitas baik dan jumlah produksi terbanyak.
  • Fungsi dari ban IRC :
- menahan beban penumpang lebih banyak
- meneruskan putaran dan dapat mendukung rem mendadak
- mengendalikan arah kendaraan
- menahan benturan

  • Produk IRC sudah tersebar luas dipasaran, diantaranya :
- Honda (tahun 1972)
- Yamaha (tahun 1972)
- Suzuki (tahun 1973)
- Kawasaki (tahun 1990-an)


Berikut merupakan perkembangan IRC TIRE yang dipaparkan dari tahun ke tahun.

1926

Pertama kali Inoue Rubber Company(IRC) didirikan. Dan pertama kalinya memproduksi ban sepeda.

1933

Pertama kali IRC mengekspor produksi motor mereka ke pasar luar negeri.

1951

PT Gajah Tunggal Tbk. didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan ban sepeda, baik ban luar maupun ban dalam sepeda.

1952

Karena sudah setahun lamanya membuat ban sepeda. Mereka pun berhasil memasarkannya dan hasil produknya diterima oleh masayarakat luas, maka produksi ban sepeda motor dimulai.


1972

IRC dan PT Gajah Tunggal Tbk. bergabung untuk memproduksi ban mobil dan pada tahun ini pula , Yamaha dan Honda telah bekerja sama dengan IRC TIRE.


1973

Didirikan korea fasilitas manufaktur. Persetujuan bantuan teknik ditandatangani dengan Inoue Rubber Company (IRC) untuk memproduksi ban sepeda motor.


1981

Perusahaan mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan penumpang dan niaga dengan bantuan teknik dari Yokohama Rubber Company, Jepang.


1988

Mendirikan fasilitas manufaktur Indonesia


1990

PT Gajah Tunggal Tbk. terdaftar di Bursa Efek Jakarta and Bursa Efek Surabaya. Produknya pun telah bekerja sama dengan Kawasaki.

1991

PT Gajah Tunggal Tbk. mengakuisisi GT Petrochem Industries, sebuah produsen kain ban (TC) dan benang nilon.

1993

Perusahaan mulai memproduksi secara komersial ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan.

1995

PT Gajah Tunggal Tbk. mengakuisisi Langgeng Baja Pratama (LBP), yakni produsen kawat baja.

1996

PT Gajah Tunggal Tbk. mengakuisisi Meshindo Alloy Wheel Corporation, produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia. PT GT Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk., memperluas lingkup operasinya dengan memproduksi karet sintetis, etilena glikol, benang poliester dan serat poliester.

2001

Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan Nokian Tyres Group, sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di Finlandia, untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk ban untuk musim dingin (salju), untuk dipasarkan di luar Indonesia.


2002

PT Gajah Tunggal Tbk. menyelesaikan restrukturisasinya karena timbulnya krisis keuangan Asia, yang memungkinkan perusahaan untuk menurunkan beban hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi hutang ke FRN.

2004

IRC siap untuk perkembangan terbesar dalam sejarah perusahaan. Selesainya restrukturisasi perusahaan dengan terlaksananya dekonsolidasi laporan keuangan perusahaan dengan PT GT Petrochem Industries dan pada saat bersamaan mengakuisisi aset TC and SBR. Divestasi saham Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat baja. Dimulainya perjanjian off-take dengan Michelin yang mana PT Gajah Tunggal Tbk. akan memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michelin untuk pasar ekspor hingga tahun 2010. Peluncuran gerai-gerai TireZone.

2005

Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Divestasi saham Meshindo Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium. Dimulainya produksi ban untuk Michelin melalui program off-take.

2006

PT Gajah Tunggal Tbk. menerima penghargaan "Best Manage Company in indonesia" dari Buromoney Magazine.

2007

Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan produk baru. Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$ 17juta) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.


2008

IRC TIRE mendapatkan Brandward tentang Produk yang Mempunyai Kualitas yang Baik dan juga Kuantitas yang memadai.


Untuk tahun depan atau masa yang akan datang, IRC TIRE bersama dengan PT Gajah Tunggal Tbk. dan rekan kerja yang lainnya akan mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang akan dibuat.